Profit 30%
Darimana profit 30% dalam sistem MMM...???
Hingga saat ini, saya masih sering mendapatkan pertanyaan
darimana profit 30% perbulan di MMM itu berasal….???
Oke lah… Ada satu hal mendasar yang perlu kita perhatikan
untuk memahami asal profit 30% tersebut… Yaitu, MMM adalah suatu SISTEM KEUANGAN model baru,
bukan merupakan SISTEM BISNIS/ USAHA…!!!
Perbedaan mendasar dari sistem keuangan dengan sistem bisnis terletak
pada sumber asal profit pada sistem tersebut….
- Pada sistem bisnis/ usaha, profit yang berupa uang diperoleh dari SELISIH harga jual dengan harga beli, atau selisih biaya produksi dengan harga jual.
- Sedang pada sistem keuangan, profit yang berupa uang diperoleh dengan cara DICIPTAKAN dari ketiadaan. Ya… diciptakan dari ketiadaan…, artinya diciptakan uang baru untuk profit tersebut… nanti anda akan memahami hal ini… :-)
Maaf sebelumnya…, tidak ada cara instan untuk menjelaskan
darimana asal profit 30% tersebut… !!!
Jika ada, pasti sudah tidak banyak yang bertanya tanya
darimana asalnya profit tersebut… Tapi
nyatanya, sampai sekarang masih banyak yang menanyakan hal itu… :-)
Jadi, mari kita pahami secara bertahap… :-)
Ok….
Sekarang…, marilah kita perhatikan terlebih dahulu cerita berikut
ini…
Dikisahkan
seorang bapak dan anaknya yang baru berusia 5 tahun. Sang bapak adalah seorang
guru matematika, dan sang anak belum bersekolah. Meskipun belum bersekolah
& baru berusia 5 tahun, namun sudah bisa calistung (baca tulis hitung) dari
0 hingga 100. Maklum, bapaknya guru
matematika…. :-)
Suatu ketika
sang anak melihat persamaan matematis berikut ini :
Tentu saja, anak
tersebut belum bisa membaca persamaan matematis itu, meskipun dia sudah bisa
calistung dari 0 – 100. Maka, bertanyalah
anak tersebut kepada bapaknya…
Anak : “ Pa…., ini ada angka ditumpuk tumpuk kayak
begini maksudnya apa pa…? “
Bapak : “ Oh…, ini adalah suatu sistem angka yang
disebut persamaan matematis dik. Persamaan matematis ini dibaca begini lho: tiga pangkat tiga, ditambah tiga, dibagi
seratus, sama dengan tiga puluh persen. “
Anak : “ Ooo…, itu persamaan matematis ya pa. Dan
bacanya… tiga pangkat tiga, ditambah
tiga, dibagi seratus, sama dengan tiga puluh persen… Terus darimana 30% ini
berasal pa…? “
Bapak : “ ….. #@??? “
Nah, dari cerita di atas, mungkinkah sang bapak bisa
menjelaskan dengan cara instan kepada anaknya hingga dia paham darimana asal
30% tersebut…. ???
Tentu saja sang bapak akan kesulitan untuk menjelaskan secara
instan kepada sang anak mengenai asal dari 30% dalam persamaan matematis itu. Karena
sang anak baru bisa calistung, sedang yang dia tanyakan adalah suatu sistem
persamaan matematis yang mengandung beberapa operasi matematis; mulai dari
penjumlahan, bilangan berpangkat, pembagian, dan persentase.
Jadi, jika anak tersebut ingin memahami asal dari 30% dalam
persamaan matematis tersebut, maka dia harus mempelajari & memahami
berbagai operasi matematis terlebih dahulu….
:-)
----------
Paham kan maksud dari cerita tersebut…. :-)
Yup…,
Jika kita ingin memahami asal dari profit 30% dalam sistem MMM, maka kita harus memahami terlebih
dahulu berbagai pernak pernik yang ada dalam suatu sistem keuangan….. :-)
Tanpa memahami berbagai pernak pernik yang ada dalam sistem
keuangan, kita tidak akan pernah bisa mengerti darimana asal profit 30% dalam
sistem MMM…. Seperti halnya sang anak dalam cerita diatas, tanpa memahami
berbagai operasi matematis, maka sang anak tersebut tidak akan pernah bisa
memahami asal 30% dalam persamaan matematis yang dia lihat….
Oke lah….
Sekarang, mari kita coba untuk memahami asal profit dalam
suatu sistem keuangan dengan cara sesederhana mungkin….
Namun, kalau nanti ternyata terkesan tidak sederhana…, maaf
yach…. :-)
Ok… mari kita mulai…
Ada 3 pernak pernik sistem keuangan yang perlu kita perhatikan
disini…
1.
Stock : jumlah uang yang ada
dalam peredaran
2.
Flow : aliran/perpindahan uang
dari satu orang ke orang lain melalui suatu transaksi
3.
Fractional Reserve Banking :
Praktek sistem perbankan saat ini
Sekarang, perhatikan dua cerita berikut ini…
CERITA I : TANPA PIRAMIDA
SISTEM KEUANGAN
- Misal…, di dunia ini hanya ada 3 orang… Yaitu AKU, KAU, & DIA … :-)
- Lalu…, stock / jumlah uang yang ada dalam peredaran hanya 2 juta rupiah. Ingat hanya ada 2 juta lembar rupiah di dunia ini…!!!
- Dan…, 1 juta milik AKU, 1 juta milik KAU, sedang si DIA adalah orang miskin, jadi DIA tidak punya uang sama sekali…. :-)
Suatu saat AKU menjual suatu barang dengan
harga 1 juta, lalu dibeli oleh KAU. Jadi sekarang KAU punya barang tersebut, namun
sekarang seluruh uang yang ada dalam peredaran ada pada AKU.
Nah… meskipun terjadi flow / perpindahan uang
melalui transaksi jual beli suatu barang, namun jumlah uang dalam peredaran
tetap, yaitu 2 juta rupiah.
TANPA SUATU PIRAMIDA SISTEM KEUANGAN, TIDAK
ADA SUATU MEKANISME UNTUK MENCIPTAKAN PROFIT/ UANG BARU…!!! SEHINGGA JUMLAH UANG YANG ADA DALAM PEREDARAN
TETAP…, YAITU 2 JUTA…!!!
CERITA II : DENGAN PIRAMIDA SISTEM
KEUANGAN
- Masih sama…, di dunia ini hanya ada 3 orang… Yaitu AKU, KAU, & DIA … :-)
- Lalu…, stock / jumlah uang yang ada dalam peredaran hanya 2 juta rupiah. Ingat hanya ada 2 juta lembar rupiah di dunia ini…!!!
- Dan…, 1 juta milik AKU, 1 juta milik KAU, sedang si DIA adalah orang miskin, jadi DIA tidak punya uang sama sekali…. :-)
- Namun…, ada BANK diantara kita yang menjadi piramida sistem keuangan & memonopoli sistem keuangan yang ada… :-)
Nah…, karena ada BANK diantara kita, maka AKU & KAU
menyimpan uang yang kita miliki di BANK. Sebenarnya kita bukanlah menyimpan
uang kita di BANK, akan tetapi kita membeli rupiah digital dari BANK tersebut
dengan rupiah kertas kita. AKU & KAU bisa melihat rupiah digital yang kita
beli dari BANK tersebut di buku tabungan, ATM, maupun internet banking kita.
Meskipun angka digital tersebut tidak punya bentuk, akan tetapi
pada dasarnya dia juga adalah alat tukar yang sama dengan rupiah kertas. Buktinya,
kita bisa membayar tagihan atau membeli sesuatu lewat transfer angka digital
melalui ATM, internet banking, maupun SMS banking. Dalam transaksi digital yang
kita lakukan seperti itu kan tidak melibatkan rupiah kertas sama sekali
tow…. :-)
Ok… Kembali ke cerita…
:-)
Jadi, sekarang AKU & KAU tidak punya uang kertas, akan
tetapi punya uang digital. Dan sekarang seluruh 2 juta rupiah uang kertas yang
ada dalam peredaran, sudah ada di BANK. Kemudian, BANK menerapkan rumusan “fractional
reserve banking 1 : 9” pada 2 juta rupiah uang kertas yang sudah dia kumpulkan
dari AKU & KAU…
- 1 bagian, atau 10% dari 2 juta itu oleh BANK disebut sebagai “cadangan wajib”, jadi sebesar 200 ribu. Cadangan wajib ini digunakan sebagai cadangan, kalau kalau suatu saat AKU & KAU menukarkan rupiah digital kita menjadi rupiah kertas lagi ke BANK tersebut. Atau yang biasa kita kenal dengan mengambil tabungan… :-)
- 9 bagian, atau 90% nya disebut oleh BANK sebagai “kelebihan cadangan”, jadi sebesar 1,8 juta. Karena merupakan kelebihan cadangan, lalu oleh BANK yang 1,8 juta ini akan dihutangkan kepada orang yang membutuhkan.
Singkat cerita…, 1,8 juta itu dihutangkan oleh BANK kepada si
DIA yang miskin. Sehingga, sekarang si DIA punya uang kertas 1,8 juta.
TIBA TIBA…, sekarang jumlah uang yang ada dalam peredaran
(uang yang dimiliki oleh masyarakat, yaitu AKU KAU & DIA) meningkat menjadi
3,8 juta rupiah…!!!
- 1 juta milik AKU dalam bentuk digital.
- 1 juta milik KAU dalam bentuk digital.
- 1,8 juta milik DIA dalam bentuk kertas.
Rupiah digital ataupun kertas, tidak ada bedanya. Karena AKU
KAU & DIA sama-sama bisa menggunakannya untuk membeli/ membayar sesuatu…. :-)
Ini buktinya….
Suatu saat AKU menjual suatu barang dengan
harga 1 juta, dan dibeli oleh KAU dengan cara membayar lewat transfer angka
digital di ATM, tanpa melibatkan uang kertas sama sekali... Sehingga sekarang
AKU punya 2 juta uang digital di rekeningku, dan KAU tidak punya uang lagi,
akan tetapi KAU punya barang tersebut.
Nah…, dapat kita lihat bahwa transaksi jual beli antara AKU
& KAU tersebut tidak mungkin terjadi jika tidak ada BANK diantara kita…!!! Karena AKU & KAU kan tidak punya uang
kertas sama sekali…. dan bukankah uang kertas yang ada dalam peredaran sudah di
pegang oleh si DIA sebesar 1,8 juta dan yang 200 ribu ada di BANK…???
Nah…, dengan adanya BANK diantara kita sebagai piramida
sistem keuangan, transaksi tersebut jadi mungkin, karena bank telah menciptakan
profit dalam bentuk uang baru melalui mekanisme fractional reserve
bankingnya…. :-)
PERHATIKAN…!!!
Dengan stock uang kertas 2 juta rupiah, hanya dengan sekali
penerapan fractional reserve banking saja, sebenarnya BANK sudah menciptakan
profit sebesar 90% dari stock yang ada, yaitu sebesar 1,8 juta. Profit tersebut
berupa menciptakan uang baru dalam peredaran, sehingga total uang dalam
peredaran menjadi 3,8 juta… Bukan selisih harga jual dengan harga beli ataupun
selisih biaya produksi dengan harga jual….
:-)
Profit sebesar itu
diciptakan oleh BANK dari ketiadaan melalui suatu mekanisme piramida sistem
keuangan dengan rumusan fractional reserve banking terhadap uang kertas yang
ada dalam peredaran.
Pada kenyataanya, di dunia ini ada banyak AKU, KAU & DIA.
Sehingga BANK bisa menerapkan fractional reserve banking berkali kali terhadap
stock uang yang ada dalam peredaran.
Misal…, suatu saat KAU menjual barang yang KAU beli dari AKU
tadi. Tentu saja KAU ingin mendapatkan keutungan, maka barang tersebut KAU jual
dengan harga 1,8 juta. Yang kemudian dibeli oleh si DIA dengan uang kertas
hasil hutang dari BANK tadi.
Jadi, sekarang barang ada pada si DIA dan uang kertas 1,8 juta
ada pada KAU. Lalu uang kertas tersebut KAU simpan lagi di BANK. Dan BANK
menerapkan kembali fractional reserve bangkingnya pada uang kertas 1,8 juta
tersebut. Jadi, 10 % dari 1,8 juta (180 ribu) digunakan sebagai cadangan wajib
dan 90% (1,62 juta) dihutangkan lagi kepada orang yang membutuhkan. Lalu oleh
orang tersebut uang hasil hutang itu digunakan untuk membeli suatu barang. Kemudian
oleh penjual barang, uang tersebut dimasukkan ke BANK lagi, lalu kena
fractional reserve banking lagi… Begitu
seterusnya….
Secara teoritis, dengan fractional reserve bankingnya, BANK
bisa menciptakan profit total sebesar 900% dari stock uang yang ada dalam
peredaran. Namun profit tersebut tidak diberikan secara gratis dalam bentuk
bantuan kepada masyarakat, akan tetapi dihutangkan…!!!
Meskipun BANK kita berbeda beda, namun pada dasarnya tetap
sama saja, karena seluruh BANK bekerja sebagai satu kesatuan jaringan sistem piramida
yang memonopoli sistem keuangan.
Sudah bingung atau sudah ada gambaran…. :-)
Seperti itulah cara kerja piramida sistem keuangan dalam
menghasilkan profit…, maksud saya menciptakan profit… :-)
Selama masyarakat percaya terhadap suatu sistem keuangan, dan
dengan perilaku masyarakat yang tidak seragam alias berbeda beda dalam
memasukkan & mengambil uang dari sistem, maka keseimbangan suatu piramida
sistem keuangan dapat dijaga…!!! Saat
ada masyarakat yang mengambil uang dari sistem, di sisi lain ada masyarakat
yang memasukkan uang ke dalam sistem, begitu pula sebaliknya… Jadi, seluruh
masyarakat tidak pernah mengambil atau memasukkan uang dalam waktu yang
bersamaan…
Berapa pun besar profit yang diberikan/ diciptakan, entah itu
30% atau 40% atau 100% pun tidak menjadi masalah selama keseimbangan sistem
terjaga oleh perilaku masyarakat yang percaya & tidak seragam tersebut…!!!
Dan hal itu sudah dibuktikan oleh sistem piramida perbankan
selama beratus-ratus tahun…!!!
Jika masyarakat mengambil dananya dari bank secara bersamaan,
maka bank pasti akan colapse…!!! Walaupun itu adalah bank yang paling bagus
kinerjanya sekalipun…!!!
Jika sebagian besar masyarakat mengambil uang dalam waktu
bersamaan tanpa ada yang memasukkan uang ke bank lagi, maka hal itu akan
mengancam keberlangsungan sistem piramida keuangan bank... Namun, hal ini
jarang terjadi, dan hanya terjadi jika ada kepanikan massal sehingga masyarakat
kehilangan kepercayaan terhadap sistem piramida keuangan perbankan, dan
mengambil seluruh uang mereka dari bank… Inilah yang disebut “Rush”…
Jika hal itu terjadi pada sistem MMM, maka MMM pun akan
colapse…. Tapi jangan khawatir, Mr Sergey Panteleyvich Mavrodi sudah mempunyai
berbagai trik untuk menjaga kestabilan sistem MMM ini.… :-)
Ok…
Jadi, jika anda ingin mengetahui secara mendetail darimana
profit 30% MMM berasal, silahkan pahami terlebih dahulu tentang piramida sistem
keuangan dan berbagai pernak pernik yang ada di dalamnya, lalu terapkan pada
sistem keuangan model baru ala MMM ini…
:-)
Contoh cerita di atas seharusnya sudah dapat memberikan
gambaran bagi anda… :-)
Jangan terpaku pada besarnya profit yang 30% per bulan,
karena sebenarnya sistem piramida keuangan seperti MMM ini mampu memberikan
profit hingga diatas 100% sekalipun… :-)
Kalaupun masih sulit untuk dipahami asal usul profit 30% itu,
paling tidak sudah ada gambaran lah dalam benak anda…. :-)
Selamat berpikir & menganalisa…. :-)
NOTE : Jangan hanya mengikuti komunitas sosial bisnis MMM
ini hanya sekedar karena profit sebesar 30% & berbagai bonus serta hadiah yang
ada. Akan tetapi silahkan pahami juga ide reformasi sistem keuangan yang
diusung oleh Sergey Mavrodi melalui Ideology MMM nya ini…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar